Catatan

ALAT PERAGA UNTUK MENJELASKAN BILANGAN PECAHAN
Seperti yang sudah diketahui, bahan ajar terdiri dari sumber pembelajaran dan media pembelajaran. Sumber pembelajaran terdiri dari buku, modul, work sheet dsb.,sedangkan media pembelajaran terdiri atas alat peraga, peralatan elektronik dsb.

Yah, mungkin patut dicoba untuk membuat alat peraga untuk menjelaskan pelajaran. Apalagi, pelajaran itu adalah matematika. Matematika sering menjadi pelajaran yang ditakuti karena sifatnya yang abstrak, sehingga perlu visualisasi atau model /alat peraga. Oke, berikut ini adalah alat peraga yang dapat digunakan untuk menjelaskan bilangan pecahan. Semoga bermanfaat ya?

Bahan yang dibutuhkan cukup kertas karton atau kardus. Langkah pertama, buatlah 2 buah pola lingkaran  dengan ukuran yang sama! Kedua, potong kedua pola tersebut sehingga bear-benar berbentuk lingkaran! Ketiga, buatlah garis-garis yang melalui titik tengah lingkaran untuk membagi lingkaran tersebut menjadi beberapa bagian yang sama (misal : delapan bagian yang sama)! Lakukan pada kedua lingkaran! Keempat, berilah warna yang berbeda pada salah satu lingkaran! Kelima, potong kedua lingkaran hingga bagian titik pusat saja! Keenam, sisipkan lingkaran berwarna pada lingkaran yang lain melalui garis yang dipotong tersebut! Alhasil, alat peraga siap digunakan.

Kita bisa menggunakan alat peraga tersebut untuk menjelaskan pecahan. Caranya, sesuai dengan penjelasan bahwa bilangan pecahan merupakan hasil perbandingan sebuah bagian dengan keseluruhan bagian. Misalkan, dari alat peraga yang sudah dibuat, kita ingin menjelaskan bentuk nyata dari pecahan 1/8. Cukup ditunjukkan bahwa 1 bagian berwarna dibandingkan dengan seluruh bagian yang berjumlah 8 pada lingkaran tersebut.

Bagaimana untuk menjelaskan bilangan pecahan 2/8? Kita cukup memutar lingkaran yang berwarna hingga menutupi 2 bagian dari lingkaran yang tidak berwarna. Bagaimana? Cukup Mudah kan?


GURU PROFESIONAL
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru. Guru yang professional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang berkualitas. Untuk menjadi guru yang professional diperlukan beberapa kompetensi (berdasarkan SNP), di antaranya:


1.   Kompetensi pedagogik


Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.


2.   Kompetensi Personal


Kompetensi personal adalah kemampuan kepribadian yang mantap,stabil,dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sebagaimana Ki Hajar Dewantara mengajarkan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa,Tut Wuri Handayani, yang artinya: Di depan, guru memberikan teladan, di tengah memberikan karsa atau semangat, dan di belakang memberikan dorongan atau motivasi.


3.   Kompetensi Profesional


Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajran secara luas dan mendalam yang memungkinkan pembimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Artinya, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas mengenai bidang studi atau materi yang akan diajarkan. Guru harus mampu menguasai konsep teoritis, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran.


4.    Kompetensi Sosial


Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat.


Artinya, guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial dengan berbagai komponen baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.


Karakteristik profesionalisme guru menurut Rebore (1991), yaitu: pemahaman dan penerimaan dalam melaksanakan tugas, kemauan melaksanakan kerja sama secara efektif dengan siswa, guru, dan orang tua, kemampuan mengembangkan visi,menumbuhkan pola perilaku siswa, dan melaksanakan kode etik jabatan.


GURU PERLU KETRAMPILAN KHUSUS



Sekitar dua hari yang lalu  saya ditanya tentang "Perlukah seorang guru mempunyai ketrampilan atau bakat khusus?". Saya menjawab,"ya perlu lah."

Ya, seorang guru memang perlu mempunyai ketrampilan khusus. Bahkan, dengan alasan profesionalisme, guru dituntut untuk senantiasa meningkatkan ketrampilannya. Ketrampilan tersebut dapat berupa ketrampilan mengelola bahan ajar, menjelaskan, memfasilatsi pembelajaran, memediasi, memotivasi dsb.