Sabtu, 14 Januari 2012

Pembelajaran Kooperatif:: STAD


STAD adalah kependekan dari the Student-Teams-Achievement-Division yang telah dikembangkan dan diteliti di John Hopkins University oleh Robert Slavin. Ide dari STAD adalah untuk memasukkan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan siswa ke dalam kelompok pembelajaran kooperatif untuk mencapai tujuan akademik.

STAD merupakan pendekatan pembelajaran alternatif yang dapat dipergunakan di dalam kelas untuk bahan kajian yang cukup luas secara efektif. STAD dapat dipergunakan secara bersama dengan model pembelajaran kooperatif lainnya. Tujuan utama dari STAD adalah untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa secara keseluruhan.



Melalui STAD, para siswa dibagi menjadi empat kelompok,  dengan komposisi yang setara, baik jenis kelamin, tingkat kemampuan, maupun latar belakang etnis atau rasialnya. Kelompok yang seimbang adalah suatu keharusan. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan tersebut telah menciptakan perbaikan hubungan dalam sekolah.
Setelah kelompok terbentuk, langkah perama adalah guru memberikan materi pelajaran, langkah berikutnya kelompok-kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah memiliki pemahaman yang memadai. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya diskusi kelompok atau mempelajari bahan-bahan yang dipersiapkan oleh guru. Setelah suatu unit selesai, setiap anggota kelompok mengambil kuis atau perangkat tes atas inisiatifnya sendiri. Hal ini merupakan tanggung jawab individual.

STAD dimaksudkan untuk memotivasi siswa, mendorong dan saling membantu satu sama lain untuk benar-benar memahami materi pembelajaran yang telah disajikan oleh guru.
Tiga hal penting pada STAD adalah: imbalan/penghargaan bagi kelompok, akuntabilitas individual, dan peluang yang sama untuk mencapai kebehasilan. Imbalan diberikan bilamana kelompok dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai akuntabilitas inidividu, maka keberhasilan kelompok sangatlah tergantung kepada setiap anggotanya mempelajari bahan-bahan pembelajaran. Hal demikian menganjurkan teman-teman dalam satu kelompok bekerja bersama dan memastikan bahwa mereka telah memahami. Kesamaan peluang akan keberhasilan memiliki arti bahwa anggota kelompok memberikan sumbangan kepada kelompoknya atas dasar peningkatan yang dilakukannya.

Referensi
Slavin, Robert E., 1991, Synthesis of research on cooperative learning, Educational Leadership, February 1991, 48(5), 71-82.

Stahl, Robert J., dan Van-Sickle, Ronal L., 1992, Cooperative Learning in the Social Studies Classroom, National Council for the Social Studies, Washington DC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar